MAHASISWA UNIVERSITAS JAMBI SOSIALISASIKAN BUDIDAYA MAGGOT BLACK SOLDIER FLY DI DESA PEMATANG GAJAH

jum’at, 14 – Oktober – 2024

oleh : Febri Heryansah


Jambi,  Sepuluh mahasiswa dari Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi, bersama seorang dosen pembimbing, melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD)diLalat Tentara Hitam (BSF)sebagai

Program ini dipimpin oleh dosen pembimbing Dr. Nela Safelia, SE, M.Si., CIQnR ,M.Imam SafeisebagaiDevi Kurniawati, Indah Seprianti, Ridho Arjunda, Siti Latifah, Yna Anjeli Surga, Pani Gunawan Pratama, Muhammad Sayed Padil, Windi Romince Hasugian , dan Gabriel Tamba .

Kegiatan sosialisasi diadakan di Gedung Sanggar Seni dan Budaya Desa Pematang Gajah dan diikuti oleh remaja, masyarakat setempat, staf desa, beberapa kepala dusun, serta ketua RT dari Desa Pematang Gajah. Materi yang disampaikan mencakup sistem budidaya maggot BSF sebagai solusi pengolahan limbah organik.

Antusiasme Masyarakat Tinggi

Warga Desa Pematang Gajah menyambut antusias program ini. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi jawab tanya. Diskusi dengan aparat desa dan warga menunjukkan bahwa mereka sangat senang mendapatkan pengetahuan tentang budidaya maggot BSF. Masyarakat juga mulai menyadari adanya peluang ekonomi dari pengelolaan sampah yang dapat dimanfaatkan menjadi pakan unggas dan ikan.

Manfaat Budidaya Maggot BSF

Pembudidayaan maggot BSF di Desa Pematang Gajah tidak hanya berpotensi mengatasi masalah limbah organik, tetapi juga mendukung perekonomian kreatif di desa. Maggot BSF dapat dijual sebagai pakan ikan dan unggas, yang menjadi salah satu faktor penting dalam usaha peternakan. Pemanfaatan maggot ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan desa secara berkelanjutan.

Program P2MD ini bertujuan agar masyarakat terampil dalam mengembangkan maggot BSF dan menciptakan nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan, serta mengatasi masalah persaingan antara pangan dan pakan sumber protein yang selama ini menjadi dilema bagi para peternak.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top