WARGA SUKU ANAK DALAMM (SAD) BLOKIR JALAN DI PERUMAHAN CITRA RAYA, MUARO JAMBI, SETELAH MENDAPAT KABAR KELIRU

Senin, 11 – November – 2024

oleh : Nabila Febrisa


Jambi – Sekelompok warga Suku Anak Dalam (SAD) asal Sungai Rengas, Batanghari, Jambi, memblokir jalan pintas di kawasan Perumahan Citra Raya, Muaro Jambi, pada Sabtu (1/6/2024). Aksi blokir jalan ini berlangsung selama empat jam sebelum situasi kembali kondusif setelah dilakukan negosiasi oleh pihak kepolisian.

Pemblokiran jalan ini terjadi setelah warga SAD menerima kabar bahwa saudara mereka, yang sedang dirawat di RSUD Raden Mattaher, meninggal dunia. Namun, belakangan diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar, dan saudaranya masih dalam kondisi sehat dan sedang dirawat.

Kapolsek Jambi Luar Kota (Jaluko), AKP Ojak Sitanggang, menjelaskan bahwa saat ini arus lalu lintas di jalan pintas Perumahan Citra Raya menuju Ness, Batanghari, sudah kembali normal setelah negosiasi dengan warga SAD. “Situasi sudah terurai dan normal. Kami berhasil menegosiasi mereka,” ujar Ojak.

Pemblokiran jalan dipicu oleh kabar yang diterima warga SAD sekitar pukul 13.00 WIB pada Sabtu (1/6/2024), bahwa salah satu anggota keluarga mereka, orang tua Tumenggung Jelita, telah meninggal dunia saat dirawat di ruang ICU RSUD Raden Mattaher. Mendengar kabar tersebut, beberapa anggota SAD menjadi histeris dan sempat berdiri di tengah jalan dengan niat bunuh diri.

Namun, pada sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB, kabar terbaru datang dari anggota SAD yang baru kembali dari rumah sakit. Mereka menginformasikan bahwa orang tua Tumenggung Jelita ternyata masih hidup. Mendengar kabar ini, situasi menjadi lebih tenang, dan warga SAD kembali ke tenda mereka.

Menurut Ojak, kepolisian yang dipimpin oleh Wakapolres Muaro Jambi, Kompol Andi Musahar, kemudian mengevakuasi warga SAD tersebut dan memindahkan mereka ke Desa Muhajirin, Kecamatan Jaluko, untuk menginap. Rencananya, kelompok SAD ini akan kembali ke daerah asal mereka keesokan harinya. 

Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa aksi tersebut bukan hanya pemblokiran jalan, melainkan juga tindakan meminta-minta uang kepada para pengendara yang melintas. Namun, setelah negosiasi berlangsung, situasi kembali terkendali, dan lalu lintas di kawasan tersebut kembali normal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top